Pengertian Metodologi Penelitian:
Ilmu : Suatu pengetahuan yang sistematis dan terorganisasi
Penelitian : Suatu penyelidikan yang hati-hati serta teratur dan terus menerus untuk memecahkan suatu masalah.
Penelitian adalah proses, sedangkan hasilnya adalah ilmu.
Kebenaran : Umumnya suatu kebenaran ilmiah dapat diterima karena ada 3 alasan:
1.
Adanya koheran/Konsisten : Suatu pernyataan dianggap benar jika
pernyataan tersebut koheran/konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang
dianggap benar. Misal Ayam akan mati.
2. Adanya koresponden:
suatu pernyataan dianggap benar jika materi pengetahuan yang terkandung
dalam pernyataan tersebut berhubungan atau mempunyai koresponden dengan
objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Misal Ibu kota RI adalah
Jakarta.
3. Pragmatis: Pernyataan dipercayai benar karena
pernyataan tersebut mempunyai sifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Suatu pernyataan atau suatu kesimpulan dianggap benar jika pernyataan
tersebut mempunyai sifat pragmatis dalam kehidupan sehari-hari.
Kebenaran
Non Ilmiah: Tidak selamanya penemuan kebenaran diperoleh secara ilmiah,
kadangkala kebenaran dapat ditemukan melalui proses non ilmiah seperti:
a. Penemuan kebenaran secara kebetulan
b. Penemuan kebenaran secara akal sehat
c. Penemuan kebenaran melalui wahyu
d. Penemuan kebenaran secara intuitif
e. Penemuan kebenaran secara trial dan error
f. Penemuan kebenaran melalui spekulasi
g. Penemuan kebenaran karena kewibawaan
Rummel menggolong –golongkan taraf-taraf perkembangan metodologi Research dalam 4 periode antara lain:
1. Periode Trial and Error : orang berusaha mencoba dan mencoba lagi sampai diperoleh suatu pemecahan yang memuaskan.
2.
Periode Authority and tradition: Pendapat para pemimpin dijadikan
doktrin yang harus diikuti tanpa sesuatu kritik, the master always says
the truth, meskipun belum tentu pendapat itu benar.
3.
Periode Speculation and Argumentation. Diskusi dan debat diadakan untuk
mencari akal dan ketangkasan. Benar kalau dapat diterima oleh akal.
4.
Periode Hypothesis and Experimentation: Semua peristiwa dalam alam ini
dikuasai oleh tata-tata dan mengikuti pola-pola tertentu. Orang
berusaha mencari rangkaian tata untuk menerangkan sesuatu kejadian.
Bagi Penyelidik diperlukan syarat-syarat sbb:
a. Kompoten, secara teknis menguasai dan mampu menyelenggarakan riset ilmiah
b. Objektif, tidak mencapur adukkan pendapat sendiri dengan kenyataan.
c. Jujur, tidak memasukkan keinginan-keinginan sendiri kedalam fakta
d. Factual, hanya bekerja jika ada fakta
e.
Terbuka, bersedia memberikan bukti atau memberikan kesempatan kepada
orang lain untuk menguji kebenaran proses dan atau hasil
peneyelidikannya.
Tugas-Tugas Ilmu Pengetahuan
Pertama: adalah dorongan ingin tahu (curiosity) yang dimiliki oleh semua manusia normal
Keuda adalah keinginan praktis dari pengetahuan yang diperoleh dari perenungan dan penyelidikan-penyelidikan
Dalam terminology ilmiah tugas-tugas ilmu pengetahuan sbb:
1.
Tugas Exsplantif/tugas mengadakan Explanation (tugas menerangkan
gejala-gejala alam). Tujuan pokok dari penyelidikan-penyelidikan ilmiah
tidak semata-mata untuk melukiskan (menggandakan deskripsi)
gejala-gejala melainkan juga menyediakan keterangan-keterangan tentang
gejala-gejala itu.
2. Tugas Prediktif/tugas mengadakan prediction (tugas meramal kejadian-kejadian alam dimasa depan)
3.
Tugas Kontrol atau tugas mengadakan Kontrol (Tugas mengendalikan
peristiwa-peristiwa yang bakal datang) Ilmu pengetahuan tidak hanya
bertugas membeberkan kejadian-kejadian dan menyediakan hokum atau dalil
untuk meramalkan kejadian-kejadian dimasa depan, tetapi juga bertugas
mengontrol kejadian-kejadian yang makin banyak jumlahnya, yang dimaksud
dengan mengontrol atau mengendalikan adalah mempermainkan
kondisi-kondisi untuk menimbulkan kejadian-kejadian yang diinginkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar