Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan
bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi
antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan
tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja,
dan sebagainya.
Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia
atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Use case diagram dapat sangat
membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem,
mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk
semua feature yang ada pada sistem.
Sebuah use case dapat
meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses
dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include
akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara
normal.
Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use
case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara
menarik keluar fungsionalitas yang common.
Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri.
Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar